Monday 11 July 2016

PEMBELAJARAN TITIK NOL

Tak bisa dipungkiri dalam memulai usaha yang kita inginkan tidak selamanya mules atau sesuai angan – angan kita. Kita pasti banyak mengalami halangan dan hambatan – hambatan yang bisa membuat pengusaha pemula mengalami pusing tujuh keliling. Hal serupa pasti juga dialami oleh pengusaha – pengusaha yang telah sukses pada saat sekarang ini. Oleh karena itu banyak pengalaman dan pelajaran hidup yang dapat kita ambil sebagai pedoman agar sebagai pengusaha pemula kita dapat mengikuti para pengusaha – pengusaha yang telah sukses.
Ada banyak pelajaran yang menarik dari perjalanan bisnis dan pengalaman para pengusaha yang telah sukses dalam mengelola usahanya. Ada beragam hal yang bisa kita gali dari mereka, salah satunya tentang bagaimana seorang entrepreneur yang merintis bisnisnya benar – benar dari 0 ( nol ) dan berjuang mengembangkannya. Pengusahan yang merintis dari 0 bukanlah seorang pengusaha yang besar karena mendapat warisan perusahaan besar dari orang tuanya. Mereka juga berbeda dari generasi muda sekarang, yang baru saja memulai usaha, inginnya segera mendapat untung. Belum apa – apa, sudah membayangkan laba besar, kekayaan, dan sebagainya. Atau, belum apa – apa sudah memikirkan teknologi produksi dan jalur pemasaran yang rumit serta bicara encana bisnis yang canggih dan muluk – muluk.
Memang, tahapan – tahapan yang dilalui masing – masing wirausaha untuk memulai bisnis mungkin berbeda, kareana banyak factor yang mempengaruhinya. Akan tetapi, pada saat memulai bisnis, mereka justru tidak berpikir masalah untung. Prinsipnya, yang penting usaha dapat berjalan dan survive sehingga bisa menutup biaya – biaya operasional perusahaan , khususnya untuk menggaji karyawan. Setelah usaha tersebut berjalan, barulah mereka memikirkan bagaimana caranya agar usaha tersebut dapat kontinu, dan apabila sudah berjalan kontinu barulah mereka memikirkan berapa untung yang harus diperoleh.
Penerapan prinsip “yang penting jalan dulu” ini juga terlihat dari beberapa dari mereka memilih kantor saat memulai usahanya hanyalh berupa rumah sewa sampai akhirnya pindah ke area yang luas di kawasan Industri.
          Dalam memulai bisnis, resiko harus dipertimbangkan terlebih dahulu, termasuk akan memasuki produk dan bisis baru. Kalau prospek ke depan tidak bisa survive dan dapat mengganggu kelancaran bisnis yang sudah ada, sebaiknya jangan dijalannkan dulu. Pertimbangan lainnya adalah, apakah bisnis baru tersebut kalau gagal dan tidak sesuai dengan yang diharapkan, akan mengganggu bisnis yang sudah ada atau tidak. Intinya dalam memulai bisnis, hal pertama yang harus dipikirkan adalah : yang penting bisnisnya bisa berjalan dengan baik, setelah itu baru memikirkan keuntungan dan pertumbuhan. Karena bisnis memang harus berkembang dan melaku ekspansi agar bisa eksis. Apalagi tidak banyak pengusaha yang telah sukses seperti sekarang berasal dari keluarga sederhana, motif untuk mengejar keberhasilan sejalan dengan upaya agar keluar dari jabatan kemiskinan.