Thursday, 3 November 2016

POTENSI JAGUNG MANIS DAN TERNAK SAPI

  Pada saat sekarang ini banyak sekali petani di provinsi Sumatera Barat ketagihan menamam jagung manis. Hal itu dikarenakan perputaran uangnya yang sangat cepat dibandingkan menanam padi, dimana masa panen dari jagung manis ini cuma 70 - 75 hari. Disamping itu alasan para petani menanam tanaman jagung manis, karena sedikitnya air irigasi yang dapat digunakan untuk penaman padi yang dapat beresiko banyaknya gulma yang tumbuh, sehingga akan menambah waktu dan biaya untuk perawatan padi dalam proses pemeliharaannya.
  
  Pada saat pemanennya, begitu banyak limbah jagung yang dihasilkan, karena para petani biasanya cuma mengamil buah jangungnya saja buat dijual, sedangkan daun dan batang jagung (tebon jagung) dibiarkan saja, ditebang, terus dibuang/ dibakar. Melihat hal itu penulis sangat menyayangkan, karena limbah jagung tersebut dapat digunakan secara langsung atau diolah terlebih dahulu sebagai pakan ternak berkualitas karena tingginya gizi pada limbah jagung tersebut.
  
  Membuat pertanian dan peternakan dalam satu kawasan, membuat inovasi simbiosis mutualisme, simbiosis saling membutuhkan, simbisosis saling menguntungkan, jadi saya perlu kompos untuk tanaman jagung manis , sebagai pupuk penyubur tanaman, lalu batang jagung diberikan sebagai makanan sapi, sehingga tidak ada limbah yang menjadi masalah, semuanya menjadi manfaat.

  Timbul pertanyaan, apakah kotoran sapi harus dijadikan kompos terlebih dahulu ? kan repot musti buat tempat fermentasi / ruang composting, berarti menambah biaya, jawaban nya tidak perlu….kog bisa ? ya itulah inovasi, inovasi Biotetes yang diberikan ke minum sapi sebanyak 1 tetes untuk 40 kg berat badan sapi hidup ( dikira-kira saja beratnya ) membuat sapi sehat dan selera makannya meningkat, apa saja dia makan, baik rumput hijau atau jerami padi kering, semua di makan tanpa pilih-pilih makanan, maka dari itu sapi juga harus dikandangkan, biar mudah pengaturan pemberian makan, dan mudah memanen limbah kotorannya baik yang cair maupun yang padat, dalam 3 hari limbah sapi sudah engga berbau, dan limbah sudah siap jadi pupuk langsung jadi, biasanya saya aduk dengan air lalu saya pompa ke areal tanaman jagung, dan menurut apa yang saya pelajari dan tentunya sudah dibuktikan, bahwa pupuk terbaik adalah pupuk dari tanaman itu sendiri, makanya limbah kotoran sapi yang diberi makan batang jagung, adalah pupuk yang terbaik buat tanaman jagung manis.

  Berapa perbandingan antara luasan tanaman  jagung manis yang bisa mencukupi kebutuhan pakan sapi ? metode untuk tanaman jagung manis 1 hektar cukup untuk makan 4 ekor sapi , caranya tanam jagung manisnya jangan sekaligus, tapi metode setiap hari tanam, setiap hari panen dan setiap hari untung, tanaman jagung manis dipanen 72 hari, maka kita bisa tanam jagung manis setiap hari seluas 10.000 m2 / 72 hari = 138 m2 anggap saja 130 m2 setiap hari tanam, maka setetiap hari menanam 130 m2 sangatlah ringan, cukup 1 sampai 2 orang tenaga kerja cukup, maka bisa dikerjakan seluruh keluarga.

  Lokasi kandang diarea tanaman jagung, ramah lingkungan dan tidak bau. Asumsi panen jagung manis bila di hitung rata-rata 15.000 kg / hektar : 76 ( didapat dari 10.000m2 : 130 = 76 kali )  = 197 kg jagung manis dan kita mendapatkan batang jagung sama dengan panen sebanyak 197 kg batang jagung untuk makan 4 ekor sapi…..maka kebagian 50 kg tiap hari….lebih dari cukup, maka sapi bisa mendapatkan makanan grati,maka tanam jagung manis panen sapi bisa kita kerjakan.

   Limbah sapi rata-rata yang keluar 45% dari dari berat yang dimakan (Potensi Kotoran Sapi) makanya limbah kotoran sapi sangat berlimpah untuk dipakai pemupukan satu hektar tanaman jagung manis, pemberian pupuk kandang bisa di lakukan setiap persiapan tanam, maka sirkulasi antara tanam, pupuk, panen bisa setiap hari dilakukan dan hasilnya pendapatan juga setiap hari, menjual jagung manis juga tiap hari, sehingga bisa mendapat harga jual yang baik….tanaman jagung manis juga menggunakan teknologi biotetes , sehingga jagung manisnya menjadi jagung juara, yang bisa dikonsumsi sebagai buah segar.
  

No comments:

Post a Comment